Menurut wikipedia Pendidikan jasmani (disingkat Penjas) adalah mata pelajaran untuk melatih kemampuan psikomotorik yang mulai diajarkan secara formal di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131).
TUJUAN PENJAS
Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
PENJAS DAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN
Dari pengertian penjas dan permainan diatas untuk pembelajaran dapat disimpulkan bahwa, dalam pembelajaran penjas sangat dibutuhkan sebuah permainan yang bertujuan untuk menarik minat dan perhatian peserta didik ketika akan masuk kedalam materi pembelajaran. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai kegiatan pemanasan sebelum praktek pembelajaran penjas.
Untuk jenis permainan yang akan di lakukan diaharapkan dapat menyesuaikan dengan unsu-unsur motorik yang akan di praktekan. contoh jika materi permainan bola voli maka buatlah permainan yang lebih banyak menggerakkan otot-otot tangan dan kaki, baik itu gerakan memutar tangan, memberikan beban, lompat, lari dan lainnya.
Diharapkan permainan dalam penjas ini bisa mencapai tujuan Penjas itu sendiri.
Di Bawah ini ada beberapa permaianan kombinasi yang telah di lakukan oleh peserta didik kami dari SMA Negeri 1 Midai
Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
- Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
- Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis.
- Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
- Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.
Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum deklasifikasi menjadi empat tujuan perkembangan, yaitu:
- Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitnes).
- Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill full).
- Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya.
- Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Menurut BNSP (2006:513), ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah sebagai berikut:
- Permainan dan olahraga. Meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, sepakbola, bolabasket, bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya.
- Aktivitas pengembangan. Meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
- Aktivitas senam. Meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.
- Aktivitas ritmik. Meliputi: Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya.
- Aktivitas air. Meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
- Pendidikan luar sekolah. Meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
- Kesehatan. Meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS
PERMAINAN
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok).
Menurut Piaget (2010:138) permainan sebagai suatu media yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Permainan memungkinkan anak mempraktikan kompetensi-kompetensi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dengan cara yang santai dan menyenangkan .
Joan Freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail, 2009: 27) mendefinisikan prmainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembanganyang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi permainan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektuan, sosial, moral dan emosional.
PENJAS DAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN
Dari pengertian penjas dan permainan diatas untuk pembelajaran dapat disimpulkan bahwa, dalam pembelajaran penjas sangat dibutuhkan sebuah permainan yang bertujuan untuk menarik minat dan perhatian peserta didik ketika akan masuk kedalam materi pembelajaran. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai kegiatan pemanasan sebelum praktek pembelajaran penjas.
Untuk jenis permainan yang akan di lakukan diaharapkan dapat menyesuaikan dengan unsu-unsur motorik yang akan di praktekan. contoh jika materi permainan bola voli maka buatlah permainan yang lebih banyak menggerakkan otot-otot tangan dan kaki, baik itu gerakan memutar tangan, memberikan beban, lompat, lari dan lainnya.
Diharapkan permainan dalam penjas ini bisa mencapai tujuan Penjas itu sendiri.
Di Bawah ini ada beberapa permaianan kombinasi yang telah di lakukan oleh peserta didik kami dari SMA Negeri 1 Midai
3 Komentar
Keren, udah pake aeon
BalasHapusterima kasih pak
HapusKeren pak, rapi sekali...
BalasHapus